Mungkin bagi para praktisi, mahasiswa dan para hobbis kata diode tidak asing lagi karena komponen pasif ini sering dan banyak digunakan pada aplikasi elektronika seperti power amplifier, rangkaian saklar, power supplai dan banyak lagi. Perlu kita ketahui bahwa diode pertama kali ditemukan oleh Thomas Alpha Edison pada 13 pebruari 1880 dan dipatenkan pada tahun 1883. Penemuan diode ini tidak berlanjut oleh sang maestro penemu lampu pijar tersebut sehingga pada tahun 1889 oleh karl ferdinand braun dan jagdish candra bose. Namun penemu diode yang digunakan sebagai penyearah adalah William Henry Eccles dengan memberi nama diode. Nama diode terdiri dari dua suku kata "di" yang berarti dua, sedangkan "ode" mempunyai arti jalur. Saya tidak akan panjang lebar membahas sejarah diode karena saya berkonsentrasi penggunaan dan perancangan diode pada rangkaian elektronika.
Diode adalah komponen elektronik yang terbuat dari bahan semikonduktor silikon
atau germanium yang berfungsi mengalirkan arus searah (DC) saja.
Terdiri dari dua unsur semikonduktor P & N dan dipisahkan oleh depletion layer
yang terjadi keseimbangan nilai elektron pada kedua kutub. Seperti
teori elektron menyebutkan bahwa arus listrik adalah pergerakan elektron
dari kutub positif menuju ke kutub negatif. Perlu diingat bahwa diode
hanya mengalirkan arus satu arah saja, sehingga jika diode tersebut
dialiri tegangan yang lebih besar pada kutub P , maka elektron pada N
akan mengalir menuju P (disebut forward bias). Namun sebaiknya jika kutub P diberi potensial lebih rendah dari N maka elektron tidak akan bergerak (reverse bias), nah pada kondisi inilah diode tidak mengalirkan arus listrik.
Gambar struktur diode
Gambar diode dengan reverse bias (bias mundur)
Gambar diode dengan forward bias (bias maju)
Begitulah diode hanya bisa mengalirkan
arus searah saja. Diode bisa menjadi konduktor jika diberi tegangan
diatas nilai tegangan minimum, tentu dengan bias maju (forward bias).
Nilai minimum untuk membuat diode menghantar tergantung dari bahan
semikonduktor yang digunakan, untuk germanium >0.2V sedangkan untuk
silikon >0.7V. Begitupun sebaliknya jika diberi tegangan dengan bias
mundur (reverse bias) dan perlu diketahui reverse bias ini mempunyai nilai maksimum yang disebut tegangan breakdown.
Pada batas maksimum tegangan ini deplection layer sudah tidak bisa
membendung elektron lagi. silahkan pahami kurva diode di bawah ini.
sebelum lebih jauh, alangkah baiknya istilah berikut dimengerti terlebih dahulu.
depletion layer: lapisan pemisah antara semikonduktor P & N
Anoda: kutub positif pada diode
Katoda: kutub negatif pada diode
Jenis Diode:
1. Diode Penyearah (rectifier)
Diode digunakan untuk menyearahkan
tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC) dengan cara
memotong sinyal sinus dari sebuah tegangan AC. Pada fungsi ini diode
bisa menyearahkan tegangan AC setengah gelombang dan gelombang penuh.
2. Diode Zener
Diode ini berfungsi sebagai penurun
tegangan yang biasa digunakan untuk membuat output tegangan sesuai
dengan yang dibutuhkan. Pemberian tegangan pada diode berbalik dengan
diode biasa, hal ini dikarenakn tingkat tegangan breakdownnya berbeda.
Untuk lebih jelasnya silahkan baca uraian prinsip kerja diode zener dan perancangannya.
3. LED
LED atau light emiting diode
adalah sebuah komponen optik yang bisa mengeluarkan cahaya terbuat dari
bahan solid state dan mempunyai struktur yang sama denga diode yaitu
kathode dan anode. Fungsi utama yaitu sebagai indikator, transmisi
sinyal menggunakan modulasi cahaya dan sebagai trigger untuk komponen
optoisolasi. Penjelasan terperinci bisa dibaca disini.
4. Photo Diode
Secara umum foto diode ini adalah P-N
juction, namun berbeda pada cara mengaktifkannya menggunakan bantuan
cahaya. Jenis diode ini bekerrja pada daerah reverse saja. Fungsi yang
diaplikasikan pada rangkaian elektronika untuk sensor pengaman
(sekuriti), sensor pembaca garis pada robot line follower, alat lux
meter dan lain sebagainya.
5. Diode Varaktor
Disebut juga varicap atau variable
capacitor diode. Diode ini bekerja dengan reverse bias dengan mengatur
tegangan yang diberikan, maka nilai kapasitansinya akan berubah. Semakin
besar tegangan breakdown yang diberikan maka lebar depletion layer akan
semakin lebar dan ini mengakibakan nilai kapasitansi akan mengecil
(tegangan berbading terbalik dengan kapasitansi). Fungsi diode ini
banyak ditemukan di aplikasi radio frekwensi sebagai tuning dengan
menggunakan tegangan.
Adapun cara pengetesan diode menggunakan avometer dapat dibaca disini.
sumber : http://www.kampungide.com
0 komentar:
Posting Komentar